Sabtu, 19 Maret 2011

Resensi Buku - Totto-chan Gadis Cilik Di Jendela


A.    Identitas Buku.
·         Judul Buku            : Totto-chan. Gadis Cilik di Jendela.
·         Penulis                   : Tetsuko Kuroyanagi.
·         Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama.
·         Cetakan                 : 5, Januari 2004.
·         Tebal                     : 277 halaman, 20 cm.
·         ISBN                     : 979-22-0234-X.
B.     Sinopsis Buku.
Ibu guru menganggap Totto-chan nakal. Padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang sangat besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
Mamapun mendaftrakan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali. Di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebgai kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan.
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai dari belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka hati mereka. Saat makan siangpun para murid berkumpul di Aula dan makan makanan sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa betah bersekolah di tomoe Gakuen.
Walalupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain. Disana ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat, danmenghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.
Totto-chan mendapat sahabat yang baik di Tomoe. Yasuaki Yamamoto atau dipanggil Yasuaki-chan. Ia menderita polio sejak kecil. Kakinya diseret saat berjalan. Jari-jarinya yang panjang tertekuk dan kelihatannya seperti menempel satu sama lain. Sudah 1 tahun Totto-chan bersahabat dengan Yasuaki-chan. Yasuaki-chan meninggalkan dunia ini. Ia meninggal akibat penyakit polio yang dideritanya. Totto-chan sedih dan hanya tersenyum pahit.
Di Tomoe juga, Totto-chan sangat menghormati dan menyayangi kepala sekolahnya. Bapak Sosaku Kobayashi. Ia sangat baik dan perhatian pada imijanasi anak-anak. Totto-chan berjanji pada Pak Kobayashi untuk menjadi guru di Tomoe. Ia juga akan selalu ingat dengan pesannya. “Kau memang anak yang baik, kau tahu itu?”. Begitulah pesannya.
Tomoe Gakuen terbakar habis karena dibom oleh pesawat pembom B29. Banyak bom membakar gerbong-gerbong yang berfungsi sebagai kelas. Totto-chan mengungsi bersama keluarganya. Ia sedih karena Tomoe Gakuen terbakar habis.
C.     Resensi Buku.
Dari judulnya, semua orang pasti mengirabuku ini adalah sebuah cerita fiksi yang bercerita tentang imajinasi anak-anak. Tetapi, judul buku dan sampulnya dapat mengecoh kita. Buku ini bukanlah sebuah cerita fiksi yang hanya dikarang. Isinya adalah sebuah perjalanan hidup seorang anak kecil yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan aktif. Tetsuko Kuroyanagi-lah orangnya.
Tetsuko mengemas biografinya dalam sebuah cerita yang menarik dan penuh pengalaman hidup yang dapat kita tiru. Ia juga dapat memberi alasan serta jawaban yang pas untuk semua orang kenapa para anak mempunyai keingin tahuan yang besar, sangat aktif, dan imajinatif.
Tetsuko menulis tentang sekolah bernama Tomoe Gakuen dan Sosaku Kobayashi, pria yang mendirikan danmengelola sekolah tersebut. Adalah suatu hal yang sudah lama sekali ingin dilakukannya. Tetsuko tidak sedikitpun mengarang satu kejadianpun. Ia juga ingin menuntaskan janjinya yang tidak dapat ia tepati. Yakni menjadi guru di tomoe Gakuen. Itulah alasan yang ia tulis pada bab catatan akhior dibukunya.
Buku ini terdiri dari 65 bab yangbukan bukan ia karang. Melainkan benar-benar terjadi. Menurut saya, buku ini wajib dibacaoleh anak-anak yang punya keingin tahuan yang besar dan para pengajar agar dapat mengambil sistem pembelajaran seperti Tomoe Gakuen. Walau pada akhirnya tetsuko alias Totto-chan tidak bisa menepati janjinya, tapi cukup juga untuk memperkenalkan pada seluruh dunia tentang cara pembelajaran yang mengasyikan kelas di gerbong kereta di Tomoe Gakuen.

1 komentar:

  1. mampir disini juga ya:)
    https://calongurusains.blogspot.com/2019/04/review-buku-totto-chan.html

    BalasHapus

Sabtu, 19 Maret 2011

Resensi Buku - Totto-chan Gadis Cilik Di Jendela


A.    Identitas Buku.
·         Judul Buku            : Totto-chan. Gadis Cilik di Jendela.
·         Penulis                   : Tetsuko Kuroyanagi.
·         Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama.
·         Cetakan                 : 5, Januari 2004.
·         Tebal                     : 277 halaman, 20 cm.
·         ISBN                     : 979-22-0234-X.
B.     Sinopsis Buku.
Ibu guru menganggap Totto-chan nakal. Padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang sangat besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
Mamapun mendaftrakan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali. Di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebgai kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan.
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai dari belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka hati mereka. Saat makan siangpun para murid berkumpul di Aula dan makan makanan sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa betah bersekolah di tomoe Gakuen.
Walalupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain. Disana ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat, danmenghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.
Totto-chan mendapat sahabat yang baik di Tomoe. Yasuaki Yamamoto atau dipanggil Yasuaki-chan. Ia menderita polio sejak kecil. Kakinya diseret saat berjalan. Jari-jarinya yang panjang tertekuk dan kelihatannya seperti menempel satu sama lain. Sudah 1 tahun Totto-chan bersahabat dengan Yasuaki-chan. Yasuaki-chan meninggalkan dunia ini. Ia meninggal akibat penyakit polio yang dideritanya. Totto-chan sedih dan hanya tersenyum pahit.
Di Tomoe juga, Totto-chan sangat menghormati dan menyayangi kepala sekolahnya. Bapak Sosaku Kobayashi. Ia sangat baik dan perhatian pada imijanasi anak-anak. Totto-chan berjanji pada Pak Kobayashi untuk menjadi guru di Tomoe. Ia juga akan selalu ingat dengan pesannya. “Kau memang anak yang baik, kau tahu itu?”. Begitulah pesannya.
Tomoe Gakuen terbakar habis karena dibom oleh pesawat pembom B29. Banyak bom membakar gerbong-gerbong yang berfungsi sebagai kelas. Totto-chan mengungsi bersama keluarganya. Ia sedih karena Tomoe Gakuen terbakar habis.
C.     Resensi Buku.
Dari judulnya, semua orang pasti mengirabuku ini adalah sebuah cerita fiksi yang bercerita tentang imajinasi anak-anak. Tetapi, judul buku dan sampulnya dapat mengecoh kita. Buku ini bukanlah sebuah cerita fiksi yang hanya dikarang. Isinya adalah sebuah perjalanan hidup seorang anak kecil yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan aktif. Tetsuko Kuroyanagi-lah orangnya.
Tetsuko mengemas biografinya dalam sebuah cerita yang menarik dan penuh pengalaman hidup yang dapat kita tiru. Ia juga dapat memberi alasan serta jawaban yang pas untuk semua orang kenapa para anak mempunyai keingin tahuan yang besar, sangat aktif, dan imajinatif.
Tetsuko menulis tentang sekolah bernama Tomoe Gakuen dan Sosaku Kobayashi, pria yang mendirikan danmengelola sekolah tersebut. Adalah suatu hal yang sudah lama sekali ingin dilakukannya. Tetsuko tidak sedikitpun mengarang satu kejadianpun. Ia juga ingin menuntaskan janjinya yang tidak dapat ia tepati. Yakni menjadi guru di tomoe Gakuen. Itulah alasan yang ia tulis pada bab catatan akhior dibukunya.
Buku ini terdiri dari 65 bab yangbukan bukan ia karang. Melainkan benar-benar terjadi. Menurut saya, buku ini wajib dibacaoleh anak-anak yang punya keingin tahuan yang besar dan para pengajar agar dapat mengambil sistem pembelajaran seperti Tomoe Gakuen. Walau pada akhirnya tetsuko alias Totto-chan tidak bisa menepati janjinya, tapi cukup juga untuk memperkenalkan pada seluruh dunia tentang cara pembelajaran yang mengasyikan kelas di gerbong kereta di Tomoe Gakuen.

1 komentar:

  1. mampir disini juga ya:)
    https://calongurusains.blogspot.com/2019/04/review-buku-totto-chan.html

    BalasHapus

.