Sabtu, 19 Maret 2011

Cinderella dan Kawan-kawan


            Pada jaman dahulu di desa Wiyama terdapat seorang putri yang sangat cantik dan baik. Dia bernama Cinderella. Cinderella hidup dengan ibu tirinya yang jahat bernama Veronica dan dua saudara perempuan tirinya Vina dan Vani. Cinderella selalu disuruh-suruh mereka. Cinderella diperlakukan seperti pembantu disana. Ia disuruh menyapu, mengepel, dan menyetrika naju mereka. Ia juga diberi tempat tidur digudang. Dan bukan hanya itu, ia selalu mendapat hinaan dari saudara tirinya tersebut. Namun Cinderella tetap bersikap ramah dan baik pada mereka.
(Di pagi yang cerah Ibu Veronica, Vina, dan Vani membentak-bentak Cinderella untuk bekerja)
Veronica            : Cinderella !. Dimana kamu ??!!. Cepat datang dan bersihkan semua lantai. Saya tidak mau melihat debu menempel dirumahku !
Cinderella          : Iya bu..
Veronica            : Apa? Ibu? Emang aku ibumu apa?
Vina                 : Cinderella ! Cinderella ! Cepat kamu kesini ! Bersihkan kamarku. Ada tikusnya!. Cepat !. Aku jijik !
Vani                  : Cinderella !.Cepat kesini ! Semir sepatuku dan setrika bajuku. aku ingin pergi belanja dengan temanku.
Cinderella          : Iya sebentar. Aduh. Masya Allah.
Bertiga              : Cinderella ! (sambil menarik-narik tubuh Cinderella)
Cinderella          : Wah saya jadi perebutan. saya jadi malu
Veronica            : Ih, Vina ! Vani ! kenapa kamu pegag Cinderella? Tanganmu nanti jadi bau dan kotor !
Vani                  : Aduh. Aku harus menicure dan pedicure ini.
Vina                  : Aku ikut Van !
Veronica            : Kenapa kamu bengong dengan wajahmu itu? Cepat pergi !
(Cinderella sedang menjemur pakaian di depan rumah. Datanglah utusan dari kerajaan yang ingin memberi undangan)
Pada suatu ketika,ada petugas dari kerajaan yang datang ke rumah Cinderella dan mengumumkan bahwa Sang pangeran mengadakan pesta dansa untuk mencari calon istri pangeran. Seluruh gadis-gadis di desa tersebut diundang. Merka sangat senang atas undangan tersebut.
Utusan               : Selamat siang. Mbak ? Apa majikanmu ada?
Cinderella          : Wah menghina saya. Mentag-mentang saya belum v\cantik. Saya yang punya rumah disini tahu !
(Tiba-tiba ibu tiri Cinderella datang dari belakang)
Veronica            : Ehm ehm. Sedang apa kamu disini Cinderella?
Cinderella          : Eh ibu. ada tamu bu.
Veronica            : Aduh pak utusan. Ada apa ya?
Utusan               : Ini bu Veron, pangeran mengadakan pesta untuk mencari calon istri pangeran. Pesta tersebut mengundang seluruh gadis disini. Mulai dari yang kaya, yang miskin, yang jelek, dan yang cantik seperti ibu ini.
Veronica            : ih, pak utusan genit deh. Mungkin tidak ya jika pangeran memilih saya? Saya kan masih muda dan cantik. Masih produk baru gitu. Hahaha
Utusan               : Kalau pangeran tidak mau, sama saya saja bu. Saya siap kok. Hahaha. Sudah ya bu. Dah...
                          Lalu, kedua saudara Cinderella sudah terlihat sibuk merias tubuhnya dengan pernak-pernik yang sangat bagus dan mahal. Cinderella ikut membantu mereka mempersiapkan semuanya.
Vina                  : Ibu, aku bagus memakai warna ini tau ini?
Vani                  : Aduh Vin, kamu pakai apa saja juga jelek. Cantik aku dari pada kamu. Pangeran pasti akan terpesona dengan kecantikan dan keanggunanku ini.
Vina                  : Mimpi aja kamu. Bangun Van (sambil mencubit Vani). Badan gendut seperti itu dibilang cantik.
Veronica            : Sudah lah. Cepat kalian berdandan. Dan kamu Cinderella, bantu kakakmu ini agar cantik. setelah itu bersihkan semua isi rumah. Aku mau pergi dulu.
Vina                  : Ibu mau kemana? Aku tidak diajak?
Veronica            : Ya ke salon. Aku juga kan juga mau menjadi putri dan menjadi istri pangeran. Secara aku masih muda dan cantik.
Vani                  : Bu, mengacalah bu. Tobatlah. Sudah tua kok genit.
Veronica            : Ibu sudah berkaca puluhan kali tapi tak ada hasilnya karena pasti kacanya pecah. Ya sudahlah aku pergi dulu. Cinderella, laksanakan perintahku !
Cinderella          : Iya bu. Aduh aduh, padahal sudah tua dan bau tanah aja genitnya segunung.
Veronica            : Bilang apa kamu Cinderella?
Cinderella          : Brum brum brum...
            Waktu telah menunjukan pukul 19.30. Kedua saudara tiri dan ibu tiri Cinderella berangkat ke pesta.
Veronica            : Tunggu dulu Cinderella. Kamu mau keman?
Cinderella          : Ya ikut lah ya.
Vina                  : Ha? Apa tidak salah? Kamu mau mempermalukan dirimu itu?
Veronica            : Iya betul. Kami tak mau kau ikut. Kamu tinggal saja disini dan jaga rumah. Sekarang ini juga banyak sekali pencurian dan perampokan rumah yang sepi. Jadi kamu jaga rumah dan tak boleh keluar sbelum kami pulang.
Cinderella          : Apa? Ibu memang jahat. Huhuhuhu (pergi sambil menangis).
Cinderella merasa sangat sedih karena tidak dapat menghadiri pesta tersebut. Ketika Cinderella menangis munculah seorang ibu peri yang baik hati.
Peri                  : hai Cinder. Apa kabar?
Cinderella        : Siapa kamu? Penjahat yang sering dikoran ya? Tapi kok wajahnya beda ya?
Peri                    : Enak saja kamu bilang. Saya itu peri pembawa keberuntungan bagi kamu. Seenaknya saja kamu !
Cinderella          : Apa? Peri? Aduh ibu peri maaf deh. (berbisik) bagus, aku bisa manfaatkan ini. hehehe. Ibu peri, tolong aku ! (menangis tersedu-sedu) Tolong saya peri !
Peri                    : Sudah tahu saya peri ya? Mau dikasih keajaiban saja langsung menagis meratapinya. Ya sudahlah. Ceritakan semuanya.
Cinderella          : Begini awalnya peri.
Peri                    : Stop. Sudah tidak usah bicara lagi. Aku sudah tahu semua.
Cinderella          : Kok tahu? Wah peri suka sama aku ya?
Peri                    : pdmu itu lo. Ya sudah sekarang siapkan 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu yang besar. Dan juga 1 jus jeruk rendah kalori. Aku haus sekali
Cinderella          : Baik peri.
            Lalu peri meyihir siapkan 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu yang besar menjadi sebuah kereta kencana yang sangat indah dengan segenap pengawalnya. Tiba-tiba ..
Peri                    : Aduh, saya lupa mantranya. blup blim blom brum. Tralalalalala.
Cinderella          : Kenapa jadi sepeda ontel dengan sopirnya?
Peri                    : Ah tak apa. Yang penting aku ingat mantra agar mengubahmu yang jelek jadi cantik dan anggun. Tralalalala, ngik ngok ngik ngok ngikkk.
Cinderella          : Wah gaun yang indah, perhiasan yang mahal. Tapi kenapa sepatunya sepatu boot dan wajah saya tetap?
Peri                    : Sudah dikasih enak masih saja ingin lebih. Sepatu boot karena sepatu kacanya belum disol oleh tukang sepatu. Jika wajahmu, itu merupakan takdir. Jadi syukuri saja.
Cinderella          : Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu ya peri !
Peri                    : Ok ok ok. Eh satu lagi. Kamu harus pulang sebelum tengah malam. Karena sihir itu cepat kadarluasa dan hanya bertahan 1 hari.
Cinderella          : baik bu. Yuk dadda...
                        Peri itu lalu memerintahkan Cinderella untuk mencari 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu. kemudian semua itu disihir menjadi sebuah kereta yang sangat bagus beserta pengawalnya. Cinderella juga diubah menjadi wanita yang sangat cantik dan berbaju anggun. Namun ketika Cinderella akan pergi, ibu peri berpesan agar ia lekas pulang sebelum pukul 12 tengah malam karena sihir tersebut akan hilang. Cinderella mengerti kemudian ia pergi dengan senang.
            Sesampainya di pesta itu, semua mata takjub dan tertuju kepada Cinderella. Mereka sangat kagum akan kecantikan dan keanggunan Cinderella. Pangeran juga terlagum melihatnya. Lalu pangeran mengajaknya berdansa.
Pangeran           : Wow. Cantik sekali kamu. Aku terpesona oleh keangunanmu. Tapi kenapa kamu memakia topeng? Padahal ini bukan pesta topeng?
Cinderella          : E kamu ini menghina saya ya?. Wajah cantik begini dikira topeng. Buatan rumah ini. Awet tanpa bahan pengawet. Menghina kamu. Saya laporkan KPK lo.
Pangeran           : KPK? Wah kamu konslet. Sudahlah jalan ceritanya saya harus berdansa dengan kamu dan jatuh cinta pada kamu. Jadi saya jalankan saja. Ayo kita berdansa.
Cinderella          : Ayo.
Karena Cinderella terbawa oleh kesenangan suasana, ia hampir saja lupa pesan ibu peri agar lekas pulang. jam berdentang keras menunjukan pukul 12 tengah malam. Cinderella lari meninggalkan pangeran tanpa berkata. Tiba-tiba ia tersandung batu dan sebelah sepatunya terlepas.
Pangeran         : Hai kamu ! Tunggu saya !. Kamu katnya hutang Rp.500 kepada bu sikun. Aduh. Apaan ini? Seoatu boot. Pasti ini milik wanita itu. Aku harus menemukannya. Harus. Aku akan menjadikannya istriku. Hahahaha.
            Cinderella lari terpanting-pating menggunakan sepeda pemberian peri. Ia khawatir jika ia didahului saudara tirinya dan ibu tirinya. Untungnya, mereka belum pulang saat Cinderella datang. Cinderella yang sadar sepatu bootnya hilang sepasang lalu menyimpan sebelahnya dan berdoa jika mereka akan dipertemukan kembali.
Cinderella        : Ya Tuhan, aku harap aku bisa bertemu pangeran kembali.
            Dilain sisi pangeran juga telah berharap.
Pangeran         : Aku berjanji akan menemukanmu hai pasangan hatiku.
            Keesokan harinya, petugas dari kerajaan mengadakan sayembara. Siapa saja pemilik sepatu tersebut, maka ia akan diterima menjadi istri pangeran. Seluruh gadis di desa tersebut mencoba sepatu itu. Tetapi tak ada satupun yang cocok dan pas.
Petugas                : Permisi, saya ingin memberi tahu jika ada yang pas dengan sepatu boot ini akan dijadikan istri oleh pangeran. Ada yang ingin mencobanya?
Veronica              : Tentu saya dahulu yang mencobanya. Karena saya pasti cocok dengan sepatu itu.
Petugas                : Ini sepatunya.
Veronica              : Apa? Sepatu boot? Aduh tidak pantas aku pakai. Aku tidak jadi mencobanya. Aku malu. Sudahlah. Vina Vani kesini ! Coba sepatu itu. Dan pastikan pas untuk kalian.
Vina                     : Sepatu apa ini? Sepatu jelek begeni kok dicari orang yang pas. Sini aku pakai. Aduh, sudah besar jelek lagi. Aku tidak pas untuk memakai ini. Van ini buat kamu.
Vani                     : Ckckck. Kakimu itu yang kecil dan wajahmu yang memang tak pantas untuk pangeran. Aku pasti pantas mengenakan ini. Sini berikan !. Sepatu apa ini? Kecilnya bukan main. Ah sesak. Aku tak muat untuk memakainya.
Petugas                : Aduh siapa yang pas untuk memakai sepatu ini? Aku sudah capek berkeliling mencari yang punya sepatu. Aduh siapa yang punya?
            Lalu Cinderella yang mendengar keluh kesah petugas lalu datang menghampiri dan membawa sebelah sepatu tersebut.
Cinderella          : Pak, bisakah saya mencobanya?
Perugas              : m...m... ya pakailah. Mungkin cocok dengan rupamu itu.
Cinderella          : Wah ternyata ini sepatu itu. Sepatu yang aku jatuhkan. Terima kasih ya pak!
Petugas              : Ya dik. Apa? Kamu? Berarti kamu gadis misterius yang dicintai pangeran itu ya?
Cinderella          : Iya, saya juga punya pasangan sepatu itu.
Petugas              : Wah bagus itu. Pangeran ! Pangeran ! saya sudah menemukannya. Cepat kesini!
Pangeran           : Apa? Kamu? Ya walau kamu jelek tapi kamu yang punya ya sudah lah saya ikhlas saja. Kita akan hidup bahagia selamanya sayang. Apa kamu menikah denganku?
Cinderella          : Iya pangeran...
            Karena Cinderella yang memang pas dan punya pasanga sepatu tersebut, kedua saudara tirinya dan ibu tirinya lalu meminta maaf kepadanya. Cinderella memaafkan mereka dan hidup bahagia bersama pangeran di istana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 19 Maret 2011

Cinderella dan Kawan-kawan


            Pada jaman dahulu di desa Wiyama terdapat seorang putri yang sangat cantik dan baik. Dia bernama Cinderella. Cinderella hidup dengan ibu tirinya yang jahat bernama Veronica dan dua saudara perempuan tirinya Vina dan Vani. Cinderella selalu disuruh-suruh mereka. Cinderella diperlakukan seperti pembantu disana. Ia disuruh menyapu, mengepel, dan menyetrika naju mereka. Ia juga diberi tempat tidur digudang. Dan bukan hanya itu, ia selalu mendapat hinaan dari saudara tirinya tersebut. Namun Cinderella tetap bersikap ramah dan baik pada mereka.
(Di pagi yang cerah Ibu Veronica, Vina, dan Vani membentak-bentak Cinderella untuk bekerja)
Veronica            : Cinderella !. Dimana kamu ??!!. Cepat datang dan bersihkan semua lantai. Saya tidak mau melihat debu menempel dirumahku !
Cinderella          : Iya bu..
Veronica            : Apa? Ibu? Emang aku ibumu apa?
Vina                 : Cinderella ! Cinderella ! Cepat kamu kesini ! Bersihkan kamarku. Ada tikusnya!. Cepat !. Aku jijik !
Vani                  : Cinderella !.Cepat kesini ! Semir sepatuku dan setrika bajuku. aku ingin pergi belanja dengan temanku.
Cinderella          : Iya sebentar. Aduh. Masya Allah.
Bertiga              : Cinderella ! (sambil menarik-narik tubuh Cinderella)
Cinderella          : Wah saya jadi perebutan. saya jadi malu
Veronica            : Ih, Vina ! Vani ! kenapa kamu pegag Cinderella? Tanganmu nanti jadi bau dan kotor !
Vani                  : Aduh. Aku harus menicure dan pedicure ini.
Vina                  : Aku ikut Van !
Veronica            : Kenapa kamu bengong dengan wajahmu itu? Cepat pergi !
(Cinderella sedang menjemur pakaian di depan rumah. Datanglah utusan dari kerajaan yang ingin memberi undangan)
Pada suatu ketika,ada petugas dari kerajaan yang datang ke rumah Cinderella dan mengumumkan bahwa Sang pangeran mengadakan pesta dansa untuk mencari calon istri pangeran. Seluruh gadis-gadis di desa tersebut diundang. Merka sangat senang atas undangan tersebut.
Utusan               : Selamat siang. Mbak ? Apa majikanmu ada?
Cinderella          : Wah menghina saya. Mentag-mentang saya belum v\cantik. Saya yang punya rumah disini tahu !
(Tiba-tiba ibu tiri Cinderella datang dari belakang)
Veronica            : Ehm ehm. Sedang apa kamu disini Cinderella?
Cinderella          : Eh ibu. ada tamu bu.
Veronica            : Aduh pak utusan. Ada apa ya?
Utusan               : Ini bu Veron, pangeran mengadakan pesta untuk mencari calon istri pangeran. Pesta tersebut mengundang seluruh gadis disini. Mulai dari yang kaya, yang miskin, yang jelek, dan yang cantik seperti ibu ini.
Veronica            : ih, pak utusan genit deh. Mungkin tidak ya jika pangeran memilih saya? Saya kan masih muda dan cantik. Masih produk baru gitu. Hahaha
Utusan               : Kalau pangeran tidak mau, sama saya saja bu. Saya siap kok. Hahaha. Sudah ya bu. Dah...
                          Lalu, kedua saudara Cinderella sudah terlihat sibuk merias tubuhnya dengan pernak-pernik yang sangat bagus dan mahal. Cinderella ikut membantu mereka mempersiapkan semuanya.
Vina                  : Ibu, aku bagus memakai warna ini tau ini?
Vani                  : Aduh Vin, kamu pakai apa saja juga jelek. Cantik aku dari pada kamu. Pangeran pasti akan terpesona dengan kecantikan dan keanggunanku ini.
Vina                  : Mimpi aja kamu. Bangun Van (sambil mencubit Vani). Badan gendut seperti itu dibilang cantik.
Veronica            : Sudah lah. Cepat kalian berdandan. Dan kamu Cinderella, bantu kakakmu ini agar cantik. setelah itu bersihkan semua isi rumah. Aku mau pergi dulu.
Vina                  : Ibu mau kemana? Aku tidak diajak?
Veronica            : Ya ke salon. Aku juga kan juga mau menjadi putri dan menjadi istri pangeran. Secara aku masih muda dan cantik.
Vani                  : Bu, mengacalah bu. Tobatlah. Sudah tua kok genit.
Veronica            : Ibu sudah berkaca puluhan kali tapi tak ada hasilnya karena pasti kacanya pecah. Ya sudahlah aku pergi dulu. Cinderella, laksanakan perintahku !
Cinderella          : Iya bu. Aduh aduh, padahal sudah tua dan bau tanah aja genitnya segunung.
Veronica            : Bilang apa kamu Cinderella?
Cinderella          : Brum brum brum...
            Waktu telah menunjukan pukul 19.30. Kedua saudara tiri dan ibu tiri Cinderella berangkat ke pesta.
Veronica            : Tunggu dulu Cinderella. Kamu mau keman?
Cinderella          : Ya ikut lah ya.
Vina                  : Ha? Apa tidak salah? Kamu mau mempermalukan dirimu itu?
Veronica            : Iya betul. Kami tak mau kau ikut. Kamu tinggal saja disini dan jaga rumah. Sekarang ini juga banyak sekali pencurian dan perampokan rumah yang sepi. Jadi kamu jaga rumah dan tak boleh keluar sbelum kami pulang.
Cinderella          : Apa? Ibu memang jahat. Huhuhuhu (pergi sambil menangis).
Cinderella merasa sangat sedih karena tidak dapat menghadiri pesta tersebut. Ketika Cinderella menangis munculah seorang ibu peri yang baik hati.
Peri                  : hai Cinder. Apa kabar?
Cinderella        : Siapa kamu? Penjahat yang sering dikoran ya? Tapi kok wajahnya beda ya?
Peri                    : Enak saja kamu bilang. Saya itu peri pembawa keberuntungan bagi kamu. Seenaknya saja kamu !
Cinderella          : Apa? Peri? Aduh ibu peri maaf deh. (berbisik) bagus, aku bisa manfaatkan ini. hehehe. Ibu peri, tolong aku ! (menangis tersedu-sedu) Tolong saya peri !
Peri                    : Sudah tahu saya peri ya? Mau dikasih keajaiban saja langsung menagis meratapinya. Ya sudahlah. Ceritakan semuanya.
Cinderella          : Begini awalnya peri.
Peri                    : Stop. Sudah tidak usah bicara lagi. Aku sudah tahu semua.
Cinderella          : Kok tahu? Wah peri suka sama aku ya?
Peri                    : pdmu itu lo. Ya sudah sekarang siapkan 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu yang besar. Dan juga 1 jus jeruk rendah kalori. Aku haus sekali
Cinderella          : Baik peri.
            Lalu peri meyihir siapkan 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu yang besar menjadi sebuah kereta kencana yang sangat indah dengan segenap pengawalnya. Tiba-tiba ..
Peri                    : Aduh, saya lupa mantranya. blup blim blom brum. Tralalalalala.
Cinderella          : Kenapa jadi sepeda ontel dengan sopirnya?
Peri                    : Ah tak apa. Yang penting aku ingat mantra agar mengubahmu yang jelek jadi cantik dan anggun. Tralalalala, ngik ngok ngik ngok ngikkk.
Cinderella          : Wah gaun yang indah, perhiasan yang mahal. Tapi kenapa sepatunya sepatu boot dan wajah saya tetap?
Peri                    : Sudah dikasih enak masih saja ingin lebih. Sepatu boot karena sepatu kacanya belum disol oleh tukang sepatu. Jika wajahmu, itu merupakan takdir. Jadi syukuri saja.
Cinderella          : Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu ya peri !
Peri                    : Ok ok ok. Eh satu lagi. Kamu harus pulang sebelum tengah malam. Karena sihir itu cepat kadarluasa dan hanya bertahan 1 hari.
Cinderella          : baik bu. Yuk dadda...
                        Peri itu lalu memerintahkan Cinderella untuk mencari 4 tikus, 1 kadal, dan 1 buah labu. kemudian semua itu disihir menjadi sebuah kereta yang sangat bagus beserta pengawalnya. Cinderella juga diubah menjadi wanita yang sangat cantik dan berbaju anggun. Namun ketika Cinderella akan pergi, ibu peri berpesan agar ia lekas pulang sebelum pukul 12 tengah malam karena sihir tersebut akan hilang. Cinderella mengerti kemudian ia pergi dengan senang.
            Sesampainya di pesta itu, semua mata takjub dan tertuju kepada Cinderella. Mereka sangat kagum akan kecantikan dan keanggunan Cinderella. Pangeran juga terlagum melihatnya. Lalu pangeran mengajaknya berdansa.
Pangeran           : Wow. Cantik sekali kamu. Aku terpesona oleh keangunanmu. Tapi kenapa kamu memakia topeng? Padahal ini bukan pesta topeng?
Cinderella          : E kamu ini menghina saya ya?. Wajah cantik begini dikira topeng. Buatan rumah ini. Awet tanpa bahan pengawet. Menghina kamu. Saya laporkan KPK lo.
Pangeran           : KPK? Wah kamu konslet. Sudahlah jalan ceritanya saya harus berdansa dengan kamu dan jatuh cinta pada kamu. Jadi saya jalankan saja. Ayo kita berdansa.
Cinderella          : Ayo.
Karena Cinderella terbawa oleh kesenangan suasana, ia hampir saja lupa pesan ibu peri agar lekas pulang. jam berdentang keras menunjukan pukul 12 tengah malam. Cinderella lari meninggalkan pangeran tanpa berkata. Tiba-tiba ia tersandung batu dan sebelah sepatunya terlepas.
Pangeran         : Hai kamu ! Tunggu saya !. Kamu katnya hutang Rp.500 kepada bu sikun. Aduh. Apaan ini? Seoatu boot. Pasti ini milik wanita itu. Aku harus menemukannya. Harus. Aku akan menjadikannya istriku. Hahahaha.
            Cinderella lari terpanting-pating menggunakan sepeda pemberian peri. Ia khawatir jika ia didahului saudara tirinya dan ibu tirinya. Untungnya, mereka belum pulang saat Cinderella datang. Cinderella yang sadar sepatu bootnya hilang sepasang lalu menyimpan sebelahnya dan berdoa jika mereka akan dipertemukan kembali.
Cinderella        : Ya Tuhan, aku harap aku bisa bertemu pangeran kembali.
            Dilain sisi pangeran juga telah berharap.
Pangeran         : Aku berjanji akan menemukanmu hai pasangan hatiku.
            Keesokan harinya, petugas dari kerajaan mengadakan sayembara. Siapa saja pemilik sepatu tersebut, maka ia akan diterima menjadi istri pangeran. Seluruh gadis di desa tersebut mencoba sepatu itu. Tetapi tak ada satupun yang cocok dan pas.
Petugas                : Permisi, saya ingin memberi tahu jika ada yang pas dengan sepatu boot ini akan dijadikan istri oleh pangeran. Ada yang ingin mencobanya?
Veronica              : Tentu saya dahulu yang mencobanya. Karena saya pasti cocok dengan sepatu itu.
Petugas                : Ini sepatunya.
Veronica              : Apa? Sepatu boot? Aduh tidak pantas aku pakai. Aku tidak jadi mencobanya. Aku malu. Sudahlah. Vina Vani kesini ! Coba sepatu itu. Dan pastikan pas untuk kalian.
Vina                     : Sepatu apa ini? Sepatu jelek begeni kok dicari orang yang pas. Sini aku pakai. Aduh, sudah besar jelek lagi. Aku tidak pas untuk memakai ini. Van ini buat kamu.
Vani                     : Ckckck. Kakimu itu yang kecil dan wajahmu yang memang tak pantas untuk pangeran. Aku pasti pantas mengenakan ini. Sini berikan !. Sepatu apa ini? Kecilnya bukan main. Ah sesak. Aku tak muat untuk memakainya.
Petugas                : Aduh siapa yang pas untuk memakai sepatu ini? Aku sudah capek berkeliling mencari yang punya sepatu. Aduh siapa yang punya?
            Lalu Cinderella yang mendengar keluh kesah petugas lalu datang menghampiri dan membawa sebelah sepatu tersebut.
Cinderella          : Pak, bisakah saya mencobanya?
Perugas              : m...m... ya pakailah. Mungkin cocok dengan rupamu itu.
Cinderella          : Wah ternyata ini sepatu itu. Sepatu yang aku jatuhkan. Terima kasih ya pak!
Petugas              : Ya dik. Apa? Kamu? Berarti kamu gadis misterius yang dicintai pangeran itu ya?
Cinderella          : Iya, saya juga punya pasangan sepatu itu.
Petugas              : Wah bagus itu. Pangeran ! Pangeran ! saya sudah menemukannya. Cepat kesini!
Pangeran           : Apa? Kamu? Ya walau kamu jelek tapi kamu yang punya ya sudah lah saya ikhlas saja. Kita akan hidup bahagia selamanya sayang. Apa kamu menikah denganku?
Cinderella          : Iya pangeran...
            Karena Cinderella yang memang pas dan punya pasanga sepatu tersebut, kedua saudara tirinya dan ibu tirinya lalu meminta maaf kepadanya. Cinderella memaafkan mereka dan hidup bahagia bersama pangeran di istana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.